UNIVERSITAS GUNADARMA

Jumat, 15 Mei 2015

MENGOPI SAMBIL MENGENALI KEPRIBADIAN

MENGOPI SAMBIL MENGENALI KEPRIBADIAN

Manis pahit kopi memang bikin lidah ketagihan. Mau lagi, lagi dan lagi. Entah rasanya atau sugesti relaksasi yang saya rasakan dari kopi, yang jelas kopi selalu nikmat disantap kapan pun, apalagi selagi santai.



Nah, ternyata pilihan rasa kopi yang disukai seseorang bisa menentukan kepribadian dan jati diri orang tersebut. Beda selera kopi, beda pula kepribadiannya.

Menurut buku yang pernah saya baca yaitu You Are Why You Eat: Change Your Food Attitude. Change Your Life, Dr Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis. Rupanya pernah melakukan penelitian ini terhadap seribu peminum kopi. Kemudian, dia mulai menilai sejumlah gaya kepribadian umum dan sifat-sifat psikologis mereka. Mulai sifat introvert, ekstrovert, kesabaran, perfeksionis, kehangatan, kewaspadaan, kepekaan serta keberanian sosialnya.

Menurut buku tersebut penyuka kopi hitam, lebih memilih menjaga ha-hal sederhana. Mereka lebih sabar dan hiyam juga biasanya lebih tenang dan selalu menjaga suasana hati.
Sedangkan, latte cenderung melingkupi sosok-sosok pencari kenyamanan dan murah hati dengan waktu mereka. Namun, mereka sering mengulur waktu mereka sendiri. Nah loh?

Ada pula orang-orang yang memesan kopi manis atau minuman beku, misalnya frappucino. Mereka terlihat lebih mengikuti trend dan berani mencoba hal baru. Mereka berani bersosial, tapi juga tidak sembarangan.

Lain halnya, pemesan minuman ekstra berbusa seperti cappuccino atau kopi tanpa kafein. Mereka berada dalam kontrol, dan terbilang perfeksionis. Sensitif dan cenderung khawatir, tapi teliti untuk menjaga kesehatan mereka. Sedangkan, peminum kopi instan, menjadi orang yang paling santai. Sayangnya mereka suka tidak memiliki rencana dan sering menunda-nunda sesuatu.


Kopi apa kesukaan kalian? Coba cocokkan dengan kepribadian kalian menurut buku dari Dr Ramani Durvalusa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar