UNIVERSITAS GUNADARMA

Sabtu, 16 Mei 2015

Apa Kita Berbahagia Saat Menolong?

Apa Kita Berbahagia Saat Menolong?

Apa kita selalu berbahagia saat menolong?  Tentu saja tidak semua orang bisa setuju dengan pendapat saya. Karena ada yang berpendapat, kita menolong saja sudah bagus, kenapa harus berbahagia segala?

Saya cuma ingin sekedar membagikan pendapat saya dalam hal menolong. Menolong sebenarnya adalah hal yang susah-susah gampang. Susah, karena kadang ada yang moment nya tidak tepat dengan kita saat ingin menolong. Gampang karena momentnya tepat.

Jujur saja....sebagai manusia biasa kita pasti tidak pernah luput dari "itung-itungan" seperti : “memangnya siapa dia kok harus saya tolong?”  atau  “pernah melakukan jasa apa dia kepada saya sehingga harus saya tolong?” atau ”memangnya dia bisa "bayar" saya kalau saya menolong dia” atau “pantas gak sih saya menolong dia?” atau “sepertinya dia mau memanfaatkan saya saja” dan itung-itungan lainnya yang masih banyak lagi.
Menurut saya, jika kita bisa berbahagia dalam menolong, maka itung-itungan itu tidak akan pernah ada, karena saya pikir tugas kita hanya menolong, masalah balasan dan sebagainya sudah bukan tugas saya lagi.

Kalaupun pertolongan kita di salah gunakan, tidak di balas, tidak diucapkan terimakasih, atau bahkan ditolak karena dicurigai kita ada maksud tertentu, dan lainnya maka itu sudah bukan urusan saya lagi, karena tugas saya hanya sampai pada menolong.

Jadi, kenapa kita tidak bahagia saja saat menolong supaya tidak ada itung-itungan dan sakit hati jika pertolongan kita tidak sesuai dengan yang diharapkan? Sebenarnya kunci pertama untuk menolong itu adalah ikhlas, kalau kita ikhlas maka pertolongan pun dapat mudah bila dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar