Manusia dan Penderitaan
Manusia memang
sering kali berkaitan dengan penderitaan. Sebenarnya penderitaan adalah suatu keadaan dimana kita merasa disakiti baik
secara fisik maupun mental. Contoh secara fisik yaitu terkena penyakit,
mengalami kecelakaan, dll. Sedangkan
yang secara mental yaitu mendapat cacian dari orang lain, dikecewakan,
dikhianati, ditinggalkan oleh orang yang dikasihi. Dalam kehidupan manusia
sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya
kehidupan manusia semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi
manusia. Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan.
Selain itu ada
pula siksaan, siksaan biasa dirasakan pada badan atau jasmani dan juga dapat
berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan merupakan suatu penderitaan yang
diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan.
Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa
tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan
tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat
orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih
terkenal dengan nama ‘sakit hati’. Bahkan tidak hanya luka yang didapat oleh
orang yang disiksa. akan tetapi juga tidak sedikit dendam yang timbul dari
orang yang disiksa tersebut terhadap orang yang menyiksanya. Oleh karena itu
mestinya tak ada lagi orang yang semena-mena menyiksa orang lain agar tak
timbul lagi suatu dendam. Yaitu dengan membuat peraturan atau hukum yang sudah
ada seprti sekarang ini.
Penderitaan
pula berhubungan dengan kekalutan mental karena pada suatu keadaan dimana jiwa
seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa
tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang
mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang
tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang
mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang
yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan
moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau
bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan
agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Penderitaan
memang selalu hadir dalam hidup kita, tidak berarti hidup adalah menderita atau
hidup adalah untuk penderitaan. Namun sesungguhnya “Hidup adalah Berjuang
karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk
terus berjuang dalam hal apapun dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang
sia-sia setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya yaitu
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada. Maka dari itu gunanya kita untuk bersosialisasi, dengan
bersosialisasi kita dapat menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan
sedikit demi sedikit yang ada pada kita, namun jangan lupa diserta dengan doa. Bahwa
sebenarnya manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Selain sikap
yang negatif ada juga sikap yang positif yang akan ditimbulkan dari pengaruh
penderitaan misalnya apabila seseorang mendapatkan suatu cobaan yang berat
orang tersebut malah bersyukur karena itu mungkin peringatan atau teguran dari
Tuhan yang maha esa terhadap dirinya dan itu dapat menjadi ajang instropeksi
diri apa saja selama ini yang kita perbuat sudah sesuai dengan perintahNya atau
belum. Sesungguhnya apa yang terjadi di muka bumi ini mencerminkan dari mahkluk
hidup yang ada di bumi apakah mereka sudah melaksanakan perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar